Minggu, 12 Juni 2011

Mewaspadai Srigala Berbulu Domba (Bekal Bagi Calon Ibu-Ibu)

Jilbab merupakan simbol ibadah bagi seorang wanita muslimah. Selain untuk menutup aurat, jilbab itu sendiri sangat identik dengan hal-hal yang berbau agamis. Dilihat dari penampilan saja seseorang bisa mengetahui bahwa orang yang memakainya pasti seorang muslimah.
Akhir-akhir ini beredar VCD porno mataram yang berjudul <<Alam Terbuka>>. Memang, VCD porno jenis apapun tidak baik untuk dikonsumsi. Yang menjadi masalah dalam kasus itu adalah pemeran utama dalam VCD tersebut seorang pelajar yang memakai jilbab dan melakukan perbuatan mesum sehingga menggemparkan semua pihak. Di samping itu penempatan jilbab yang notabene simbol ibadah telah membuat geram sekaligus prihatin banyak orang, apalagi bagi kalangan muslim yang pasti mereka merasa sangat dilecehkan dengan kemunculan kasus tersebut.
Tidak bisa diingkari, adanya kasus itu menambah rendah nilai-nilai keluhuran Islam di mata dunia, terutama oleh kalangan non-muslim yang memang telah menganggap Islam itu rendah. Yang jelas, pada masa sekarang pergaulan bebas para remaja bukan monopoli para selebriti ataupun cerita-cerita sinetron, melainkan sudah terjadi dalam kehidupan remaja muslim kita sehari-hari yang tak lain karena dampak negatif dari tayangan-tayangan seperti itu.
Jika kita benar-benar mencermati sinetron, film atau yang sejenis maka kita akan menemukan  bahwa tayangan tersebut banyak mengekspos keglamoran hidup daripada pendidikan, sehingga meskipun tidak sedikit dari remaja kita yang berjilbab namun berkelakuan sebagaimana orang yang tidak punya akhlak. Bisa saja kasus-kasus itu terjadi pada anak, teman, saudara bahkan diri kita sendiri. Na’udzu billah min syarri dzalik.
Yang perlu dipertanyakan, mengapa mereka sampai berani melakukan hal tersebut?. Jika kita selidiki ada beberapa faktor penyebabnya antara lain:
1.      Sikap mental yang rusak
Jika mental seseorag sudah tidak sehat, otomatis semua anggota badannya berpenyakit sehingga perilakunya tidak ada yang benar. Ibarat orang yang sakit, meskipun diberi berbagai macam makanan yang enak dan lezat, ia tidak akan mau memakannya. Jangankan mau makan, melirik saja ogah. Sebaliknya, jika mental seseorag sehat, maka semua anggota badannya sehat sehingga menimbulkan perilaku yang sehat pula.

2.      Dorongan kebutuhan ekonomi
Berdasarkan observasi, penyebab perilaku menyimpang remaja kebanyakan karena desakan ekonomi, baik itu dilakukan oleh pelacur maupun pencuri. Kalau dipikir, kebanyakan dari mereka yang mempunyaiprofesi seperti itulah yang kurang kreatif dalam menyikapi hidup.


3.      Pelampiasan rasa kecewa
Tentang faktor ini, seorang wartawan pernah menginterview seorang pelacur. <<Atas dasar apa dia sampai melakukan perbuatan itu?>>. Jawabannya karena dia merasa kecewa dengan sikap orang tuanya yang kurang perhatian, bahkan dia pernah merasa senang bila orang tuanya malu karena perbuatannya. Hal serupa juga ditanyakan kepada para pencuri yang masih di bawah umur. Ternyata, jawaban mereka pun sama. Semua itu dilakukan hanya untuk menarik perhatian orang tua mereka. Bahkan, mereka akan mendapatkan kepuasan tersendiri setelah melakukan hal itu. Padahal dilihat dari segi ekonomi, mereka termasuk kalangan menengah ke atas. Jadi mereka melampiaskan rasa kekecewaan mereka dengan melakukan hal tersebut yang kebanyakan disebabkan oleh orangtua Workacholic.

4.      Lingkungan dan media massa
Tentang faktor ini sudah dijelaskan di atas.

5.      Kurangnya pendidikan agama
Pendidikan agama memang signifikan dan perlu ditekankan oleh orangtua kepada anak-anaknya sedini mungkin agar terbentuk jiwa serta moral yang baik dan sempurna, karena kebanyakan dari mereka yang melakukan perilaku menyimpang, pendidikan agamanya sangat minim. Akan tetapi segelintir dari mereka menyatakan hal itu merupakan hobi yang sangat sulit ditinggalkan atau ingin sekedar diperhatikan dan bergaya.

Adanya kasus itu seharusnya juga menjadi pelajaran bagi semua pihak terutama kita yang notabene santri yang berkewajiban menjaga nama baik pondok dan orang tua serta guru agar lebih intens dalam mengarahkan pendidikan terhadap anak didik mereka. Namun, bagaimanapun pada endingnya orangtualah yang paling berpengaruh dalam pembentukan dan perkembangan jiwa anak mereka dalam meniti masa depan yang cerah. Begitu juga aparat kepolisian harus lebih gencar dalam memberantas beredarnya VCD porno yang merusakkan moral generasi muda kita.

Mengenai masalah mendidik anak, terutama anak perempuan hendaknya lebih diperhatikan. Nabi bersabda:

وعن انس رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: من عال جاريتين حتى تبلغا جاء يوم القيامة انا وهو كهاتين وضم اصابعه (رواه مسلم)

Dari Anas r.a. dari Nabi saw, beliau berkata: <<Barang siapa yang mengasuh dua anak gadisnya dengan sempurna hingga dewasa maka saya dan dia pada hari kiamat bagaikan dua jari ini>> Nabi mengumpulkan jari-jari beliau (H.R Muslim).

Maksudnya ia akan berkumpul dengan Nabi di surga kelak pada hari kiamat. Sebagai generasi muda, mari kita berjuang demi keselamatan generasi-generasi berikutnya, sehingga tercetak generasi muda Islam bermoral dan berbakat.


Sumber: Jawa Post, 12 Pebruari 2005

My Note In Salafy

0 komentar:

Posting Komentar